Source: http://caramembuat524.blogspot.com/2014/01/cara-agar-blog-tidak-bisa-di-copy-paste.html

Sabtu, 05 Mei 2012

Teori Komunikasi


1. Tradisi Sibernetik

Tradisi ini melihat Komunikasi sebagai sebuah sistem. Bahwa komunikasi dikaji dari komponen-komponen yang saling berpengaruh. Tradisi Sibernetik berfokus pada sistem dan cara umpan balik menyebabkan faktor dalam sistem untuk menyesuaikan tindakan mereka melalui pengolahan informasi. Pandangan ini dikaitkan dengan sarjana seperti Shannon dan Weaver (matematika) dan Bateson (antropologi). Untuk tradisi ini, aspek penting dari komunikasi adalah peran logika dan sebab dan akibat.

Opini Publik

Menurut Dan Nimmo, opini adalah suatu respons yang aktif terhadap suatu stimulus, suatu respons yang dikonstruksikan melalui interpretasi yang berkembang dari dan menyumbang pada imej.
Setiap opini mencerminkan suatu organisasi yang kompleks dari tiga komponen, yaitu keyakinan, nilai-nilai, dan pengharapan/ekspektasi.
Ketiga komponen tersebut sebenarnya saling tumpang tindih, namun untuk memahami opini pribadi sebagai building block dari opini public, perlu untuk melihat masing-masing unsur itu untuk kemudian mengerti bagaimana interelasi di antara satu dengan yang lainnya.
Antara opini, kepercayaan, dan sikap/attitude saling berhubungan satu sama lain. Kepercayaan merupakan pegangan seseorang dalam menjalani kehidupan, yang kemudian menjadi dasar dari opini dan attitude orang yang bersangkutan. Perkembangan opini dan attitude selalu berdasarkan pada kepercayaan yang dimiliki seseorang.

Opini merupakan ekspresi dari attitude. Sedangkan attitude adalah predisposisi seseorang dalam menilai sesuatu lambang, obyek, ataupun dunia untuk disukai atau tidak disukai. Penelitian mengatakan bahwa, opini lebih mudah berubah dibanding dengan attitude yang bersifat stabil.
Karakteristik Opini
-               Mempunyai arah
-               Mempunyai isi informasi/content
-               Mempunyai intensitas.
Tiap opini seseorang mengenai sesuatu hal ada arahnya, dalam arti Di pihak manakah individu itu berada?
Misalnya, dalam masalah isu emansipasi, seorang wanita cenderung berada pada pihak yang mendukung.

Opini seseorang juga ditandai oleh apakah yang menjadi dasar dari opini tersebut adalah pengetahuan faktual atau informasi. Kebanyakan opini menunjukkan informasi yang relatif kurang mengenai isu yang bersangkutan dengan individu yang beropini tersebut.
Intensitas dari opini pada pokoknya merupakan ukuran tingkat keterlibatan seseorang dalam isu yang dimaksud. Sebagian orang bisa begitu hebat perasaannya atas sesuatu isu, sedangkan orang lain tidak atau merasa tidak berkepentingan sama sekali.
Penyebab  intens atau tidaknya opini seseorang terhadap suatu isu adalah :
-               Karena benar-benar berkepentingan sendiri
-               Menyangkut identifikasi kelompok tempatnya bergabung
-               Menyangkut nilai-nilai sosial
-               Karena kekhususan dari kepentingan spesial
-               Karena merupakan bagian dari pola keterlibatan dan concern politiknya.

            Publik adalah kumpulan orang-orang yang sama minat dan kepentingannya terhadap suatu isu. Publik tidak sama dengan umum, Karena publik ditandai oleh adanya sesuatu isu yang di hadapi dan di bincangkan oleh kelompok kepentingan yang dimaksud,
yang menghasilkan terbentuknya opini mengenai isu tersebut, Istilah publik bersifat kontroversial, dan di dalamnya proses diskusi.

Opini publik adalah suatu proses yang menggabungkan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan usulan-usulan yang dinyatakan oleh pribadi warga terhadap kebijakan yang di ambil oleh pejabat pemerintah.
            Karakteristik opini publik sama dengan karakteristik opini, yaitu mempunyai isi/content (mengenai sesuatu); mempunyai arah (percaya tak percaya ); dan mempunyai intensitas (kuat, moderat, dan lemah).

Spiral Kebisuan
           
            Teori yang menarik dalam lingkup pembentukan opini telah dikembangkan oleh Noelle-Neumann (1974), yang bertitik tolak dari asumsi dasar bahwa orang-orang umumnya secara alamiah memiliki rasa takut terkucil. Dan dalam  pengungkapan opini mereka berusaha menyatu dengan mengikuti opini mayoritas atau ”konsensus”. Sumber informasi  yang utama tentang konsensus adalah media dan akibatnya para wartawan yang mungkin memiliki pengaruh cukup besar untuk menetapkan apa yang di pandang sebagai iklim opini yang berlaku pada saat tertentu dalam isu tertentu, atau yang lebih luas. Istilah umum “Spiral kebisuan” ( the spiral of silence ) diberikan oleh Noelle-neumann bagi gejala ini karena logika yang mendasarinya bahwa semakin tersebar versi konsensus opini yang dominan oleh media masa dalam masyarakat, semakin berkurang suara perorangan yang bertentangan, yang karenanya meningkatkan dampak dan juga proses spiral. pembuktiannya menunjukan bahwa proses seperti itu terjadi di jerman pada tahun 1960-an dan 1970-an yang menguntungkan partai demokrasi sosial yang berkuasa. karena cenderung ke kiri kirian,di kalangan wartawan media yang utama.pandangan opini yang serupa tentang pembentukan opini oleh media Amerika pada tahun 1970-an, meskipun dangan kecenderungan politik yang berbeda, dikemukakan oleh peletz dan entman (1981) yang melaporkan perkembangan mitos konserfatif - kebijakan kewartawanan konvensional yang berkata bahwa Amerika telah berbalik arah dengan tajam dari radikalisme 1960-an. Akan tetapi, seperti yang mereka tunjukkan tidak ada dukungan bagi penafsiran itu dari pengumpulan opini yang dilakukan selama periode bersangkutan, yang karenanya menggugurkan pembenaran tesis “ spiral kebisuan”.

 









                                               


























Referensi :

Buku              :
Riswandi, komunikasi politik, GRAHA ILMU, Yogyakarta, 2009


Website          :
Http://www.wikipedia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar