Gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan
merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia
sebut saja Merapi. Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer, karena
gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona.
Jalur pendakian yang paling umum dan
dekat adalah melalui sisi utara dari Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,
tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di
antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar enam jam hingga ke puncak.
Untuk pendakian Gunung Merapi, Mapala Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta lebih sering menggunakan jalur Selo.
Untuk kali ini tiga anggota Mapala UPN dan satu tamu mendaki pada Sabtu, 29
September 2012.
Pergerakan mulai dari Basecamp sekitar
pukul 20.00, sinar rembulan turut menerangi dalam pendakian, lampu-lampu
perkotaan nampak indah dipandang dari sisi atas. Pendakian pada malam hari
banyak disukai oleh beberapa pecinta alam dikarenakan kondisi Merapi sedikit
ditumbuhi oleh pepohonan, panas jika mendaki siang hari tapi tidak sedikit pula
yang mendaki pada siang hari.
Sampai pada Pasar Bubrah pukul 01.15, ditempat
ini para pendaki biasa mendirikan tenda. Mulai dari pasar bubrah hingga ke
puncak tidak ditumbuhi vegetasi. Banyaknya bintang-bintang dan munculnya
rembulan menandakan hari yang cerah, begitu pula untuk siang harinya.
Cuaca cerah menyambut pada Minggu, 30
September 2012. Kesempatan kali ini Merapi begitu bersahabat, eksotismenya
seolah ditampakkan secara keseluruhan. Kawah Merapi nampak jelas dipandang,
asap-asap keluar dari kawahnya yang menandakan keaktifannya.
Menuju puncak memang tidak cukup mudah,
medan yang cukup terjal dan berbatu menjadi tantangan tersendiri. Pemandangan
disekitar dan eksotisme Merbabu yang nampak dari Merapi sedikit memberikan
semangat untuk sampai pada posisi tertinggi.